Selasa, 24 September 2019

Sajak yang hilang

Ada apa dengan hati ku
Masih saja dia memuja sendu
Sedang aku pun ragu
Dan hujan yang jatuh juga tak menentu

Dari tahun tahun yang telah mati
Tak ada lagi yang kembali
Bahkan asah ku pun
Telah ku kemas
Bersiap mebua saja dalam bayang mu
Apa yang hilang dari sajak ini?
Ialah diri mu sendiri
Sajak yang hilang itu..
Menjadikan nya tak lengkap...
Dan hidup ku pun berjalan dengan itu

Duri, Riau, Indonesia
25/9/2019

Rabu, 18 September 2019

Tanpa nama

Di kehidupan ku yang baru
Aku tak ingin mengenal mu
Aku hanya ingin melihat mu sendu
Di kehidupan ku yang baru
Aku tak ingin siapa pun menyebut nama ku
Seolah ada rindu
Di kehidupan ku yang baru aku hanya ingin
Memaafkan mu
Betapa aku mencintaimu untuk hidup ini
Memaafkan mu adalah cara paling damai
Untuk pergi
Di kehidupan ku yang baru kau kutulis tanpa
Nama

Rabu, 04 September 2019

Mati saja kau

Aku lebih suka mendung petir dan hujan
Biarkan mereka saja yang ribut
Aku lebih tenang
Aku ingin tuli saja
Dari perkataan mu
Dan lapangkanlah gelisah ku
Dari doa mu yang tidak ada aku
Dari amin mu untuk pria mu
Dan dari bala ku akan mu
Dari busuk dan keji hati ku
Dari apa yang tak ku ketahui
Dari mana titik buntu ini
Dari mana asal yang ku tulis ini
Beenyawakah mereka
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Mati saja kau.... 

4/9/19
Bagan batu, Rohil..

Jumat, 23 Agustus 2019

Menekan bibir mu pada daun kering

Hujan jatuh
Mengalir mengiringi deru hati ku
Menunggu mu sambil meniup ruh dalam lirik ku
Mencoba menyusun sepi kita  menjadi rindu yang satu
Menekan bibir mu pada daun kering
Jalan dan kenangan pada hari tua ku
Coba kosongkan hati dan perhatikan aku bersama sepi ku
Hiduplah wahai wanita
Mati ku adalah restu ku

Jumat, 09 Agustus 2019

Tidak perlu kau merindu

Tidak perlu kita bertemu
Kau tak perlu kenal aku
Aku melihat mu
Dalam tahun yang sebentar
Kau begitu berisi
Aku hanyalah sebuah lalu
Dan aku tiba tiba kok rindu
Mungkin kau adalah sebuah masa
Antara lalu dan abadi
Kita ini
Ya beginilah
Menua dengan hal yang tak terucap
Dan dituakan oleh ucapan itu sendiri
Kita ini hanyalah lalu
Kau tak perlu merindu
Karna rindu adalah
Marah dan benci ku sendiri
Kita ini hanyalah lalu
Dan kita berlalu

Rabu, 31 Juli 2019

Ada luka

Disini ada hati ku yang patah
Dibatu nisankan oleh tindak mu
Disini diudara siang yang membujuk rasa
Hanya keringat dan aku yang jenuh
Aku ingin menua di gubuk mu saja
Yang cukup bagiku sudah
Surga itu
Disini di udara siang yang entah apa
Ada luka

Rabu, 08 Mei 2019

Ocehan sore yang mengudara

Terkadang sudah sampai saat nya untuk menyerah
Semua usaha rasanya hanya sebuah iba
Terkadang hidup hanyalah sebuah lelah
Mulut yang berbuih
Ocehan yang mengudara
Terkadang hidup hanyalah tempat untuk tidak mengetahui
Haruskah menyerah??
Lalu dengan apa mereka bisa bertahan.
Haruskah putus asah sementara mereka telah tua

8 Mei 2019
Pekanbaru, Perjalanan dari kampung menuju duri

Jumat, 15 Maret 2019

Matahari sore yang berkhianat

Matahari pun sendiri adalah ciptaan yang juga berkhianat
Semakin tua hari semakin nyata redupnya
Dia meninggal kan daun yang belum puas
Dan kopi jalang yang entah apa
Semakin nyata ia hilang
Semakin sama ia dengan mu
Dia kembali pada kaki bukit
Dan meninggalkan sunyi
Serta sesuatu yang
Lelah
Pasrah
Dan tak ingin kembali...

Duri, Riau, Indonesia
15/3/2019 : 18:25

Minggu, 10 Februari 2019

Rumah

Rumah
Adalah sebuah tempat dimana kau menjadianusia seutuhnya
Dengan mata mata bening yang menanti mu dengan rindu
Dengan harap dan doa yang selalu ada didada mereka
Dengan air mata dan luka yang mereka sembunyikan
Dengan kau yang sehat dan dirindukan
Maka berjalanlah lagi
Bertanggung jawablah..
Pekanbaru, Riau, Indonesia (perjalanan dari kampung menuju duri)
10 Feb 2019
18:59

Sabtu, 09 Februari 2019

Sampah Hidup

Ayo pulang
Tunggu sebentar Bu
Meraka masih mengejek ku

Sini dekat ibu
Mereka tak kan terima aku Bu
Mereka manusia sempurna

Siapa mereka
Dari darah dan keringat yang ibu tanggungkan
Mereka berani hina

Ibu adalah satu satu nya yang sempurna bagi mu
Dan kamu adalah satu satunya yang sempurna bagi ibu

Ludahi saja mereka
Mereka hanya sampah hidup

Sungai Lansek, Sijunjung, Indonesia
19:26
9 Feb 2019

Biji kopi terakhir sore ini

Kenapa kau tak mau pulang
Kata biji kopi yang akan ku giling ini
Rumah ku telah disini dan mereka telah usir aku

Kenapa dengan mereka
Mereka hanya ingin aku bersandiwara dan tiada boleh menikmati hidup ku

Kenapa kau tak memiliki rindu
Aku lebih memilih menikmati mu
Dari pada rindu hanyalah siapa olokan bagi mereka
Sedangkan kau adalah nyatanya hidup

Aku tidak punya rumah
Aku hanya punya kau

Biji kopi terakhir sore ini.

Sungai lansek, Sijunjung, Indonesia
Sabtu, 9 Feb 2019 : 19:18 WIB

Selasa, 29 Januari 2019

Selamat beristirahat, tukang gaji..

Untuk sejenak menikmati diri
Menjadi manusia
Bukan hidup untuk orang lain
Tanpa harus memaksa tersenyum
Atau anggukan yang sopan
Menjadi diri
Meski menit tak lama
Tapi jadilah...
Aahh....
Selamat beristirahat untuk mereka
Yang telah menguangkan hidup ku
Biarlah jeda yang sesaat ini, ku nikmati
Biarlah ku bayar...
Duri
19:16 29 Jan 2019.